Wednesday, June 26, 2013

My Valentine

You Are my Valentine
Atau mungkin
My Valentine Love
Ungkapan yang akan kutulis untukmu
Atau mungkin tak akan kutulis satupun untukmu
Karena itu hanya sebuah rayuan

Aku tak pandai merayu
Aku juga tak mampu menulis ungkapan yang indah
karena aku bukanlah seorang pujangga
Dan aku bukanlah seorang perayu

Hari ini
Dihari Valentine ini
Hanya tiga kata yang mampu ku ucapkan untukmu

AKU CINTA KAMU

Bagaimana denganmu ??

Karya

R.G.T



Thursday, June 20, 2013

Hubungan Kekerabatan Suku Karo

Saya bukanlah seniman, sejarahwan ataupun budayawan, tetapi saya hanyalah salah satu dari masyarakat bangsa karo yang mencintai budaya karo, melalui tulisan ini saya ingin lebih memperkenalkan suku karo kepada khalayak umum dan juga sebagai sarana bagi saya untuk lebih memahami budaya dari suku saya sendiri.karena dengan membuat tulisan ini saya harus membaca banyak artikel & buku mengenai suku karo.

Seluruh tulisan mengenai budaya karo yang saya tulis dibawah ini, saya rangkum dari berbagai sumber. Rangkuman tersebut tentunya saya buat sesuai dengan pemahaman saya tentang karo, kalau ada kekurangan mohon maaf dan mohon koreksinya.

Pada suku karo terdapat sistem kekerabatan sudah tertata dan akan dibawa oleh orang karo kemanapun mereka pergi, sistem ini disebut dengan Merga Silima, Tutur siwaluh, Rakut sitelu, Perkade-kaden sepuluh dua tambah sada. sistem kekerabatan ini sangat penting dan tidak bisa dihilangkan dalam kehidupan dan pergaulan sehari – hari dari masyarakat karo.




Sunday, June 16, 2013

Bunga

Bunga, bukan..
Semak, Bukan Pula
Bunga 
Berduri, beracun
Bunga
Menyiksa, menusuk, menyakiti

Bunga bukan temanku
Sebab bunga menusukku
Bunga bukan pula sahabatku
Sebab bunga menyakitiku

Bunga...
Akankah kau kembali seperti dulu
Seperti bunga yang pernah menebar wangi
Bunga yang tak berduri

Bunga...
Kurindukan masa lalu itu


Karya

R.G.T



Wednesday, June 12, 2013

Segera

Segera..
Setelah aku pulang
Aku akan pergi lagi
Tapi kali ini untuk yang terakhir kali
Karena aku takkan kembali

Selamat tinggal duniaku
Selamat tinggal hidupku
Kau telah berikan padaku
Sebuah kenangan yang indah untuk di ingat

Selamat tinggal duniaku
Selamat tinggal hidupku
Kan kubawa semua cerita yang telah kau berikan padaku
Kan kujadikan kenangan manis di tempatku nanti

Karya

R.G.T



Friday, June 7, 2013

Sejarah Marga - Marga Suku Karo (Bag 5)

Saya bukanlah seniman, sejarahwan ataupun budayawan, tetapi saya hanyalah salah satu dari masyarakat bangsa karo yang mencintai budaya karo, melalui tulisan ini saya ingin lebih memperkenalkan suku karo kepada khalayak umum dan juga sebagai sarana bagi saya untuk lebih memahami budaya dari suku saya sendiri.karena dengan membuat tulisan ini saya harus membaca banyak artikel & buku mengenai suku karo.

Seluruh tulisan mengenai budaya karo yang saya tulis dibawah ini, saya rangkum dari berbagai sumber. Rangkuman tersebut tentunya saya buat sesuai dengan pemahaman saya tentang karo, kalau ada kekurangan mohon maaf dan mohon koreksinya.

Marga/Merga Tarigan

Merga Tarigan memiliki sifat pintar berbicara.Di kedai kopi ataupun jambur semua obrolan akan didominasinya. Cepat berkelit dalam berkata-kata jika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan maksudnya. Karena pintar berkata-kata rata-rata merga Tarigan berjiwa dagang. Beru Tarigan bersifat cerewet tetapi sebenarnya sifatnya baik. Kalau bisa ambil hatinya, maka apapun yang kita minta pasti diberikan.

Berdasarkan cerita lisan Darwin Prinst, SH( Legenda Merga Tarigan dalam bulletin KAMKA No. 010/Maret 1978 ) menyebutkan merga Tarigan ini tadinya berdiam di sebuah Gunung, yang berubah mejadi Danau Toba sekarang. Mereka disebut sebagai bangsa Umang. Pada suatu hari, isteri manusia umang Tarigan ini melahirkan sangat banyak mengeluarkan darah. Darah ini, tiba-tiba menjadi kabut dan kemudian jadilah sebuah danau. Cerita ini menggambarkan terjadinya Danau Toba dan migrasi orang Tarigan dari daerah tersebut ke Purba Tua, Cingkes, dan Tongtong Batu. Tiga orang keturunan merga Tarigan kemudian sampai ke Tongging yang waktu itu diserang oleh burung Sigurda-Gurda berkepala tujuh. Untuk itu Tarigan memasang seorang anak gadis menjadi umpan guna membunuh manok Sigurda-gurda tersebut.