Saturday, May 18, 2013

Sejarah Marga - marga Suku Karo (Bag 2)

Saya bukanlah seniman, sejarahwan ataupun budayawan, tetapi saya hanyalah salah satu dari masyarakat bangsa karo yang mencintai budaya karo, melalui tulisan ini saya ingin lebih memperkenalkan suku karo kepada khalayak umum dan juga sebagai sarana bagi saya untuk lebih memahami budaya dari suku saya sendiri.karena dengan membuat tulisan ini saya harus membaca banyak artikel & buku mengenai suku karo.

Seluruh tulisan mengenai budaya karo yang saya tulis dibawah ini, saya rangkum dari berbagai sumber. Rangkuman tersebut tentunya saya buat sesuai dengan pemahaman saya tentang karo, kalau ada kekurangan mohon maaf dan mohon koreksinya.

Marga/Merga Karo - Karo

Merga Karo-Karo adalah merupakan salah satu merga/marga yang ada di suku karo, Merga Karo-karo rata-rata cerdas dalam berpikir dan bertindak. Karo-karo biasanya berkemauan kuat dan berusaha keras meraih cita-citanya, sedangkan Beru Karo terkenal berani dalam bertindak. Ketika ada yang tidak sesuai keinginan hatinya maka apapun bisa dikata-katainya. Cenderung bersifat mendominasi dalam rumah tangga. Tapi beru Karo terkenal kepintarannya sebagai penyeimbang rumah tangga. Karo - karo terbagi atas beberapa Sub Merga, yaitu :

1.      Karo-Karo Purba 
Menurut cerita berasal dari Simalungun, tepatnya berasal sari salah satu anak raja yang bermarga purba di simalungun. Alkisah salah seorang putra raja purba yang merupakan putra bungsu dari raja dianggap sebagai putra pembawa sial, yang menyebabkan raja purba mengalami sakit – sakitan, oleh karena itu berdasarkan saran guru pak – pak pitu sedalanen (guru sakti dari negeri pak –pak yang mengobati raja) anak sulung dari raja tersebut dibuang di hutan yang terletak ditanah karo, di pembuangannya inilah sang putra raja bertemu dengan istrinya. Dia disebutkan beristri dua orang, seorang puteri umang dan seorang ular. Dari isteri umang lahirlah merga-merga :
·         Purba Merga ini mendiami kampung Kabanjahe, Berastagi dan Kandibata.
·         Ketaren Dahulu merga Karo-Karo Purba memakai nama merga Karo-Karo Ketaren. Ini terbukti karena Penghulu rumah Galoh di Kabanjahe, dahulu juga memakai merga Ketaren. Menurut budayawan Karo, M.Purba, dahulu yang memakai merga Purba adalah Pa Mbelgah. Nenek moyang merga Ketaren bernama Togan Raya dan Batu Maler(referensi K.E. Ketaren), selain dari cerita diatas dari beberapa buku dan artikel yang saya baca Ketaren kuta pantekkennya adalah sibolangit dan Ketaren
·         Sinukaban Merga Sinukaban ini Pernantin, Kabantua dan bintang Meriah.

Sementara dari isteri ular lahirlah anak-anak yakni merga-merga :
·         Karo-Karo Sekali Karo-Karo sekali mendirikan kampung Seberaya dan Lau Gendek, serta Taneh Jawa.
·         Sinuraya/Sinuhaji Merga ini mendirikan kampung Seberaya dan Aji Siempat, yakni Aji Jahe, Aji Mbelang dan Ujung Aji. tetapi ada juga yang membedakan Sinuraya dan Sinuhaji, dimana Sinuraya dibuat dari Singgamanik dan Bunuraya
·         Jong/Kemit Merga ini mendirikan kampung Mulawari. tapi dari beberapa artikel dan buku yang saya baca karo - karo jung dan kemit dibedakan. dimana karo - karo jung memiliki kuta pantekken/mendirikan kampung Batukarang, Kalang dan Perbesi, sedangkan Karo - karo kemit dari kutabale. 
·         Samura dari Samura
·         Karo-Karo Bukit, Kuta Panntekenna ialah : Bukit, Buluhhawar 
Kelima Sub Merga ini menurut cerita tidak boleh membunuh ular. Ular dimaksud dalam legenda Karo tersebut, mungkin sekali menggambarkan keadaan lumpuh dari seseorang sehingga tidak bisa berdiri normal.

2.      Karo-Karo Sinulingga 
Merga ini berasal dari Lingga Raja di Pak-Pak, disana mereka telah menemui Merga Ginting Munthe. Sebagian dari Merga Karo-Karo Lingga telah berpindah ke Kabupaten Karo sekarang dan mendirikan kampung Lingga dan Gunung Merlawan. Merga ini kemudian pecah menjadi sub-sub merga, seperti :
·         Kaban Merga ini dari Kaban dan Sumbul
·         Kacaribu Merga ini medirikan kampung Kacaribu dan Kutagerat.
·         Surbakti Merga Surbakti membagi diri menjadi Surbakti dan Gajah. Merga ini juga kemudian sebagian menjadi Merga Torong.

Menilik asal katanya kemungkinan Merga Karo-karo Sinulingga berasal dari kerajaan Kalingga di India. Di kuta buluh, sebagian dari merga Sinulingga ini disebut sebagai Karo-Karo Ulun Jandi. Merga Lingga juga terdapat di Gayo/Alas dan Pak Pak.

3.      Karo-Karo Kaban Merga ini menurut cerita, bersaudara dengan merga Sinulingga, berasal dari Lingga Raja di Pak-Pak dan menetap di Bintang Meriah dan Pernantin.

4.      Karo-Karo Sitepu Merga ini menurut legenda berasal dari Sihotang (Toba) kemudian berpindah ke si Ogung-Ogung, terus ke Beras Tepu, Naman, Beganding, dan Sukanalu. Merga Sitepu di Naman sebagian disebut juga dengan nama Sitepu Pande Besi, sedangkan Sitepu dari Toraja (Ndeskati) disebut Sitepu Badiken. Sitepu dari Suka Nalu menyebar ke Nambiki dan sekitar Sei Bingai. Demikian juga Sitepu Badiken menyebar ke daerah Langkat, seperti Kuta Tepu.

5.      Karo-Karo Barus, Kuta Pantekenna ialah Barus Jahe, sipitukuta. Merga Karo-Karo barus menurut cerita berasal dari Baros (Tapanuli Tengah). Nenek moyangnya Sibelang Pinggel (atau Simbelang Cuping) atau si telinga lebar. Nenek moyang merga Karo-Karo Barus mengungsi ke Karo karena diusir kawan sekampung akibat kawin sumbang (incest). Di Karo ia tinggal di Aji Nembah dan diangkat saudara oleh merga Purba karena mengawini impal merga Purba yang disebut Piring-piringen Kalak Purba. Itulah sebabnya mereka sering pula disebut Suka Piring.

6.      Karo-Karo Manik Di Buluh Duri Dairi (Karo Baluren), terdapat Karo Manik.

7.      Karo - karo Gurusinga dari Gurusinga dan Rajaberneh.

8.      Karo - karo Sinubulan dari Bulanjulu dan Bulanjahe..



Sumber : Dari Berbagai Sumber

I am Indonesia and I am Karo
Mejuah - juah man banta kerina


R.G.T



No comments :