Saya bukanlah seniman, sejarahwan ataupun budayawan, tetapi
saya hanyalah salah satu dari masyarakat bangsa karo yang mencintai budaya
karo, melalui tulisan ini saya ingin lebih memperkenalkan suku karo kepada
khalayak umum dan juga sebagai sarana bagi saya untuk lebih memahami budaya
dari suku saya sendiri.karena dengan membuat tulisan ini saya harus membaca
banyak artikel & buku mengenai suku karo.
Seluruh tulisan mengenai budaya karo yang saya tulis dibawah
ini, saya rangkum dari berbagai sumber. Rangkuman tersebut tentunya saya buat
sesuai dengan pemahaman saya tentang karo, kalau ada kekurangan mohon maaf dan
mohon koreksinya.
Marga/Merga Karo - Karo
Merga Karo-Karo adalah merupakan
salah satu merga/marga yang ada di suku karo, Merga Karo-karo rata-rata
cerdas dalam berpikir dan bertindak. Karo-karo biasanya berkemauan kuat
dan berusaha keras meraih cita-citanya, sedangkan Beru Karo terkenal
berani dalam bertindak. Ketika ada yang tidak sesuai keinginan hatinya maka
apapun bisa dikata-katainya. Cenderung bersifat mendominasi dalam rumah tangga.
Tapi beru Karo terkenal kepintarannya sebagai penyeimbang rumah tangga. Karo -
karo terbagi atas beberapa Sub Merga, yaitu :
1.
Karo-Karo
Purba
Menurut cerita berasal
dari Simalungun, tepatnya berasal sari salah satu anak raja yang bermarga purba
di simalungun. Alkisah salah seorang putra raja purba yang merupakan putra
bungsu dari raja dianggap sebagai putra pembawa sial, yang menyebabkan raja
purba mengalami sakit – sakitan, oleh karena itu berdasarkan saran guru pak –
pak pitu sedalanen (guru sakti dari negeri pak –pak yang mengobati raja) anak
sulung dari raja tersebut dibuang di hutan yang terletak ditanah karo, di
pembuangannya inilah sang putra raja bertemu dengan istrinya. Dia
disebutkan beristri dua orang, seorang puteri umang dan seorang ular. Dari
isteri umang lahirlah merga-merga :
·
Purba Merga ini mendiami kampung Kabanjahe,
Berastagi dan Kandibata.
·
Ketaren Dahulu merga Karo-Karo Purba memakai nama
merga Karo-Karo Ketaren. Ini terbukti karena Penghulu rumah Galoh di Kabanjahe,
dahulu juga memakai merga Ketaren. Menurut budayawan Karo, M.Purba, dahulu yang
memakai merga Purba adalah Pa Mbelgah. Nenek moyang merga Ketaren
bernama Togan Raya dan Batu Maler(referensi K.E.
Ketaren), selain dari cerita diatas dari beberapa buku dan artikel yang saya
baca Ketaren kuta pantekkennya adalah sibolangit dan Ketaren
·
Sinukaban Merga Sinukaban ini Pernantin, Kabantua
dan bintang Meriah.
Sementara dari isteri ular lahirlah anak-anak yakni merga-merga :
·
Karo-Karo
Sekali Karo-Karo sekali
mendirikan kampung Seberaya dan Lau Gendek, serta Taneh Jawa.
·
Sinuraya/Sinuhaji Merga ini mendirikan kampung Seberaya dan
Aji Siempat, yakni Aji Jahe, Aji Mbelang dan Ujung Aji. tetapi ada juga yang
membedakan Sinuraya dan Sinuhaji, dimana Sinuraya dibuat dari
Singgamanik dan Bunuraya
·
Jong/Kemit Merga ini mendirikan kampung Mulawari.
tapi dari beberapa artikel dan buku yang saya baca karo - karo jung dan kemit
dibedakan. dimana karo - karo jung memiliki kuta pantekken/mendirikan kampung
Batukarang, Kalang dan Perbesi, sedangkan Karo - karo kemit dari
kutabale.
·
Samura dari Samura
·
Karo-Karo
Bukit, Kuta Panntekenna ialah :
Bukit, Buluhhawar
Kelima Sub Merga ini
menurut cerita tidak boleh membunuh ular. Ular dimaksud dalam legenda Karo
tersebut, mungkin sekali menggambarkan keadaan lumpuh dari seseorang sehingga
tidak bisa berdiri normal.
2.
Karo-Karo
Sinulingga
Merga ini berasal dari
Lingga Raja di Pak-Pak, disana mereka telah menemui Merga Ginting Munthe.
Sebagian dari Merga Karo-Karo Lingga telah berpindah ke Kabupaten Karo sekarang
dan mendirikan kampung Lingga dan Gunung Merlawan. Merga ini kemudian
pecah menjadi sub-sub merga, seperti :
·
Kaban Merga ini dari Kaban dan Sumbul
·
Kacaribu Merga ini medirikan kampung Kacaribu dan
Kutagerat.
·
Surbakti Merga Surbakti membagi diri menjadi
Surbakti dan Gajah. Merga ini juga kemudian sebagian menjadi Merga Torong.
Menilik asal katanya
kemungkinan Merga Karo-karo Sinulingga berasal dari kerajaan Kalingga di India.
Di kuta buluh, sebagian dari merga Sinulingga ini disebut sebagai Karo-Karo
Ulun Jandi. Merga Lingga juga terdapat di Gayo/Alas dan Pak Pak.
3.
Karo-Karo
Kaban Merga ini menurut
cerita, bersaudara dengan merga Sinulingga, berasal dari Lingga Raja di Pak-Pak
dan menetap di Bintang Meriah dan Pernantin.
4.
Karo-Karo
Sitepu Merga ini menurut
legenda berasal dari Sihotang (Toba) kemudian berpindah ke si Ogung-Ogung, terus
ke Beras Tepu, Naman, Beganding, dan Sukanalu. Merga Sitepu di Naman sebagian
disebut juga dengan nama Sitepu Pande Besi, sedangkan Sitepu dari Toraja
(Ndeskati) disebut Sitepu Badiken. Sitepu dari Suka Nalu menyebar ke Nambiki
dan sekitar Sei Bingai. Demikian juga Sitepu Badiken menyebar ke daerah
Langkat, seperti Kuta Tepu.
5.
Karo-Karo
Barus, Kuta Pantekenna ialah
Barus Jahe, sipitukuta. Merga Karo-Karo barus menurut cerita berasal dari
Baros (Tapanuli Tengah). Nenek moyangnya Sibelang Pinggel (atau
Simbelang Cuping) atau si telinga lebar. Nenek moyang merga Karo-Karo Barus
mengungsi ke Karo karena diusir kawan sekampung akibat kawin sumbang (incest).
Di Karo ia tinggal di Aji Nembah dan diangkat saudara oleh merga Purba karena
mengawini impal merga Purba yang disebut Piring-piringen Kalak Purba.
Itulah sebabnya mereka sering pula disebut Suka Piring.
6.
Karo-Karo
Manik Di Buluh Duri
Dairi (Karo Baluren), terdapat Karo Manik.
7.
Karo
- karo Gurusinga dari Gurusinga dan
Rajaberneh.
8.
Karo
- karo Sinubulan dari
Bulanjulu dan Bulanjahe..
Sumber
: Dari Berbagai Sumber
I
am Indonesia and I am Karo
Mejuah
- juah man banta kerina
R.G.T
No comments :
Post a Comment