Thursday, June 20, 2013

Hubungan Kekerabatan Suku Karo

Saya bukanlah seniman, sejarahwan ataupun budayawan, tetapi saya hanyalah salah satu dari masyarakat bangsa karo yang mencintai budaya karo, melalui tulisan ini saya ingin lebih memperkenalkan suku karo kepada khalayak umum dan juga sebagai sarana bagi saya untuk lebih memahami budaya dari suku saya sendiri.karena dengan membuat tulisan ini saya harus membaca banyak artikel & buku mengenai suku karo.

Seluruh tulisan mengenai budaya karo yang saya tulis dibawah ini, saya rangkum dari berbagai sumber. Rangkuman tersebut tentunya saya buat sesuai dengan pemahaman saya tentang karo, kalau ada kekurangan mohon maaf dan mohon koreksinya.

Pada suku karo terdapat sistem kekerabatan sudah tertata dan akan dibawa oleh orang karo kemanapun mereka pergi, sistem ini disebut dengan Merga Silima, Tutur siwaluh, Rakut sitelu, Perkade-kaden sepuluh dua tambah sada. sistem kekerabatan ini sangat penting dan tidak bisa dihilangkan dalam kehidupan dan pergaulan sehari – hari dari masyarakat karo.


1.      Merga silima
Seperti yang sudah pernah dijelaskan sebelumnya. Suku karo memiliki lima (5) marga induk, yaitu :

1.      Karo karo,
2.      Ginting
3.      Perangin angina
4.      Sembiring, dan
5.      Tarigan

Setiap marga diatas memiliki sub marga masing – masing, untuk sub merga itu sudah saya buat pada artikel – artikel sebelumnya.

2.      Tutur Siwaluh
Tutur siwaluh dapat diartikan sebagai dasar hubungan persaudaraan yang dibagi menjadi delapan macam, yaitu :

1.      Sembuyak, yaitu hubungan saudara kandung satu ayah satu ibu, bila ayah bersaudara kandung dan keturunan dari dua ibu satu ayah.
2.      Senina, yaitu Saudara karena satu, selain itu juga bila kakeknya bersaudara maka semua keturunannya dalam hubungan kekerabatan disebut Senina. Dalam hubungan kekerabatan tersebut dapat juga semua yang bermerga atau sub-merga yang sama disebut Senina.
3.      Senina Sipemeren Adalah hubungan saudara karena ibunya atau neneknya saudara kandung, dimana merga mereka dapat berbeda.
4.      Senina Sparibanen, yaitu hubungan apabila istri merupakan saudara kandung
5.      Anak Beru, yaitu hubungan kekeluargaan dari anak perempuan yang diturunkan oleh pihak sembuyak, senina, senina siparibanen dan senina sipemeren
6.      Anak Beru Mentri, yaitu hubungan kekeluargaan dari seluruh anak perempuan dari pihak anak beru sukut, sembuyak, senina, senina sipemeren & senina siparibanen
7.      Kalimbubu, yaitu hubungan kekeluargaan dari istri sukut, sembuyak, senina, senina sipemeren & senina siparibanen
8.      Puang kalimbubu, yaitu hubungan kekeluargaan hubungan yang di akibatkan oleh kalimbubu atau mungki bisa di katakana puang kalimbubu adalah kalimbubunya dari kalimbubu seseorang.
                                                                                                
3.      Rakut Sitelu
Rakut sitelu adalah merupakan pola dasar dari hubungan kekerabatan suku karo, rakut sitelu disebut juga dengan istilah “Kuh Sangkep Nggeluh” Sebuah pesta tradisi karo baru akan bisa diselesaikan apabila rakut sitelu ini hadir, yang dimaksud dengan rakut sitelu adalah :

1.      Anak Beru, panggilan untuk anak beru adalah : Bengkila untuk laki – laki), bibi (untuk perempuan), impal (pihak laki – laki), turang impal (pihak perempuan), bebere (panggilan kepada anak saudari kita)
2.      Senina, Pangilan kepada lalki – laki ialah kaka (untuk abang), agi (untuk adek) dan turang unuk perempuan
3.      Kalimbubu, Panggilan untuk kalimbubu adalah Mama (untuk laki – laki), Mami (untuk perempuan), impal, silih dan turangku.

4.      Perkade –kaden Sepuluh Dua Tambah Sada
Dari Tutur siwaluh dan Rakut Sitelu diatas terbentuklah perkade – kaden (hubungan persaudaraan) sepuluh dua tambah sada, yaitu :

1.      Nini, Panggilan untuk nenek
2.      Bulang, Penggilan untuk kakek
3.      Kempu, Panggilan untuk cucu
4.      Bapa, Panggilan untuk orang tua laki - laki
5.      Nande, Panggilan untuk orang tua perempuan
6.      Anak, adalah keturunan dari orang tua laki – laki dan perempuan
7.      Bengkila, orang tua laki – laki dari suami
8.      Bibi, orang tua perempuan dari suami
9.      Permen, menantu perempuan atau anak dai kalimbubu
10. Mama, yaitu orang tua laki – laki dari istri
11. Mami, yaitu orang tua perempuan dari istri
12. Bere-bere, menantu laki – laki atau anak dari saudara perempuannya kalimbubu

+ 1 : yaitu adalah teman meriah, kenalan atau orang lain diluar hubungan kekeluargaan yang terbentuk, hubungan yang terakhir ini menunjukkan kalau suku karo itu terbuka terhadap suku dari luar dan menghargai kemajemukkan.

Sumber : Dari Berbagai Sumber

I am Indonesia and I am Karo
Mejuah - juah man banta kerina


R.G.T



No comments :