Sunday, May 5, 2013

Kisah Cintaku dengan Wina

Pagi itu tepat pada tanggal 1 juli 1999 adalah awal aku masuk SMU, Pada saat itu banyak diantara kami yang belum saling kenal.

Tepat pada 07.30 wib kami dibariskan, semuanya berbaris dengan semangat, aku dan temanku yang kebetulan tamatan dari sekolah yang sama baris paling belakang, sesekali kulirik kekanan dan kekiri melihat anak – anak lainnya yang masih asing bagiku.

Tiba -  tiba mataku tertegun saat kulihat sesosok wajah seorang gadis yang begitu cantik, wow… “kataku tanpa sadar” aku terpaku melihatnya, tiba – tiba ia memandangku sambil tersenyum manis, spontan saja aku juga membalas senyumnya dengan perasaan sedikit malu karena ketahuan memperhatikannya dari tadi, sesaat kemudian aku langsung mengalihkan pandanganku kea rah guru yang sedang memberikan ceramah. Setelah barisan dibubarkan aku mencoba mencarinya, tetapi aku tak menemukannya sampai pulang sekolah.
Sesampainya dirumah kulemparkan tasku ke meja belajar dan langsung kurebahkan badanku ke atas ranjang tidurku. Seketika aku mencoba mengingat kembali wajah gadis yang kulihat tadi, tatapan matanya begitu tulus sehingga membuatku tergoda. Ketika khayalanku tentangnya semakin tinggi, tanpa kusadari aku tertidur dengan pulasnya.



Keesokan harinya, hari kedua sekolah.
Sesampainya disekolah, kucoba mencari sosok wajah yang telah melekat dibenakku itu. Tiba – tiba aku melihatnya berjalan dengan seorang yang kebetulan adalah temanku.

Wach.. ini peluang yang bagus untuk kenalan dengan dia “kataku dalam hati”

Kringg… Kring..Kring.. bel sekolah berbunyi.. Gagal dech.. “kataku mengumpat” tapi tak apa – apalah, nanti pulang sekolah aku harus berkenalan dengannya “kataku menyemangati diri”
Tiba waktunya.. bell sekolah yang menandakan waktunya pulangpun berbunyi. Tanpa buang waktu langsung kujalankan rencanaku.

Kulihat dia berjalan pulang dengan Tina “ nama teman yang kusebutkan tadi”

Lalu kupanggil dia dengan nada yang keras… Tina… Hei, tina.. “kataku memanggil”
Mendengar panggilanku tinapun menjawab Hei.. Albert “sambil menghampiriku” kamu sekolah disini juga ya…?

Ia… gak nyangka ya.. ternyata kita satu sekolah lagi..

Lalu kami pun berbasa – basi sebentar.

Tin.. kamu kenal ya sama gadis itu “kataku sambil memandang kearah gadis tersebut”

Kenal,,, memangnya kenapa ? kamu naksir ya..? “katanya sambil menggodaku”.

Ach.. kamu mau tau aja.. kalau boleh tahu, namanya siapa ya ?? “tanyaku”

Namanya Wina, udah tau kan.. “kata tina”

Bolleh titip pesan gak “kataku” tolong bilan sama dia, ada yang mau kenalan ya. Kalau dia Tanya, siapa ? bilan aja besok dia pasti tahu. Ok.. “kataku sambil beranjak pergi, karena aku baru ingat kalau aku hari ini ada janji main futsal hari ini”

Keesokkan harinya.. setelah membuat janji dengannya melalui Tina, pada jam istirahat pertama, sesuai janji aku menunggunya disamping sekolah. Saat aku sedang melamun, tiba – tiba aku dikejutkan oleh Tina.

Hei…!!! Lagi lamunin apa ayo.. “katanya”
Ach nggak apa – apa kok “kataku” tiba – tiba aku tertegun saat melihat sosok wajah disamping Tina. Langsung saja aku berdiri, menghampirinya dan memperkenalkan diri

Hai.. namaku Albert, kalau boleh tau nama kamu siapa ? boleh kenalan kan “kataku lagi”.
Wina.. katanya sambil tersenyum, nama yang bagus “kataku lagi”
Lalu akupun mempersilahkannya duduk sambil terus menatap wajahnya.
Kembali Tina membuatku tersadar,, Ini dia Gadis yang kamu lamunin tadi “katany”
Kalau gitu kalian aku tinggal dulu ya.. biar lebih kenal dengan baik “kata tina sambil mengedipkan matanya kearahku, lalu meninggalkan kami berdua”

Aku dan Winapun terlibat percakapan yang menarik, sehingga tak terasa waktu berlalu…
Semenjak perkenalan itu, hubunganku dengan winapun semakin dekat dan akrab. Kami pun sering pulang bersama, karena kebetulan dia tinggal dirumah tantenya yang searah dengan jalan kerumahku.
Suatu ketika, saat sedang dalam perjalanan pulang sekolah, aku berpikir munggkin sudah satnya aku ungkapkan perasaanku padanya. Aku bertanya padanya, win. Kamu sudah punya pacar apa belum ?
Dulu pernah, tapi sekarang udah gak lagi “katanya menjawab”
Kalau gitu, kalau ada yang ada pria yang mau menggantikannya untuk mengisi ruang hatimu yang kosong itu, kamu mau gak “kataku”
Diapun diam, menundukkan kepalanya sambil tersenyum “seolah memberi harapan” Sepertinya perasaanku padanya bias diterima dengan baik “kataku dalam hati dengan perasaan yang senang”
“Langsung saja ku ungkapkan perasaanku”.
Win.. “kataku sedikit gugup”

Diapun melihatku dengan senyuman manisnya itu.

Win.. boleh gak aku Mencintaimu “kataku”

Boleh aja “katanya membalas”

Berarti kamu maukan jadi kekasih ku, kamu mencintaiku jugakan “kataku bersemangat” diapun mengangguk dan berkata pelan tapi meyakin kan, ia aku mau. Aku juga mencintaimu..

Begitu senangnya aku mendengar jawabannya, seolah membuatku terbang ke khayangan…
Ku peluk dia dan kucium keningnya lalu berkata. Win.. aku akan mencintaimu dengan sepenuh hatiku dan akan berusaha untuk selalu membuatmu tersenyum.

Semenjak saat itu hari – haripun kami lalui berdua, setiap saat kucoba untuk lebih memahaminya, lebih mencintai dia dan terus membuat dia tersenyum..

Suatu hari dan seperti biasa, tepat malam minggu aku dating kerumahnya untuk mengajak dia jalan keluar. Tapi hari ini berbeda dari basanya. saat sudah dekat rumahnya, tiba – tiba aku melihatnya berbincang – bincang dengan seorang pria, Merasa curiga aku coba telepon dia. Sambil berlari menjauhi pria tersebut, dia mengangkat teleponku

Hi.. Win aku kerumah kamu ya.. kita keluar hari ini ya.. “kataku di ujung Telepon”

Echh.. Albert gak usah hari ini ya, aku mau keluar sama tante, ada acara keluarga “katanya”

Okelah.. kalu gitu. Sampai jumpa besok ya “kataku”

Ia.. bye “katanya, lalu telepon langsung dimatikan”

Sebenarnya aku agak kecewa dan sedikit curgia, tpi kucoba untuk menghilangkan kecurigaan itu dengan berpikiran positif, aku meyakinkan diriku bahwa dia akan tetap setia samaku. Awalnya sich ku masih bias menghilangkan rasa curigaku itu, Tapi hal tersebut tersu terjadi, apa lagi akhir – akhir ini dia mulai kelihatan berubah, tidak seperti saat sebelu aku melihat dia dengan laki – laki lain. Hubnganku dengan Winapun semakin renggan, kamipun  semakin jarang bertemu.

Suatu ketika, saat kami ada kesempatan untuk bertemu, aku langsung memanfaatkan kesempatan itu untuk bertanya padanya

Win.. aku mau Tanya sama kamu “kataku membuka percakapan”

Mau Tanya apa “katanya, seolah sudah tau apa yang akan kutanyakan”

Akhir – akhir ini kamu sulit untuk diajak bertemu, dan aku juga pernah melihat kamu jalan dengan laki – laki lai, kalau aku boleh tau dia siapa ya ? “tanyaku”

Bukan siapa – siapa kok, Cuma teman lama yang ketemu lagi “jawabnya”, Memangnya kenapa ? “dia bertanya”

Gak apa – apa, Cuma mau tahu  aja “kataku, walaupun aku belum puas dengan jawabannya”

Hari itu berlalu tidak seperti biasanya, seolah ada yang hilang diantara kami berdua.. kami memang bersama tapi aku seolah – olah jalan dengan orang asing, bukan dengan kekasihku yang selama ini ku kenal.
Setelah hari itu aku semakin sering melihat dia jalan dengan laki – laki lain… kamipun semakin jarang bertemu.. setiap kali aku berusaha untuk menjumpainya, seolah dia menjauh dariku. Kecurigaanku pun semakin besa.

Suatu saat, ketika ada kesempatan lagi, aku kembali bertanya padanya.

Win.. aku harap kali ini kamu bias jawab dengan jujur, katakana padaku siapa laki – laki yang sering jalan denganmu itu. Mohonjawab dengan jujur ya, karena semenjak aku melihat kamu dengan dia, kamu menjadi berubah dan sering tidak jujur sama aku.

Wina pun terdiam sesaat, sambil menundukkan kepalanya

Aku terus menatapnya sambil menunggu jawabannya.

Tolonglah win.. aku gak mau hal seperti ini terus berlanjut, aku gak akan sakit hati dengan jawabanmu, aku akan terima apapun yang kamu bilang, tapi jangan hanya diam “kataku’

Lalu diapun menjawab. Dia adalah mantanku,dia ingin kembali padaku.. dia tersu meyakinkanku, bahwa dia masih sangat mencintaiku. Maafkan aku albert,,, ternyata aku masih mencintai dia, aku juga gak mau kehilangan dia, maafkan aku karena telah menyakitimu. Jujur selama ini aku terus berusaha untuk menerima cintamu,

Tapi aku gak bisa,, ternyata aku masih mencintai dia.. maafkan aku “katanya Menangis”

Mendengar kata –katanya itu sontak saja kepalaku seolah pecah dan hatiku seakan hancur, seluruh badanku lemas, tak tahu harus berkata apa lagi, aku hanya bisa terdiam, tak kusangka ternyata selamaini dia membohongiku dan dia menghancurkanku.

Maafkan aku albert, kamu bai.. terima kasih karena selama ini sudah membuat aku tersenyum ya “katanya, lalu beranjak pergi”

Aku masih tak bisa berkata apa –apa, aku biarkan dia pergi.

Semenjak kejadian itu, seolah sebagian dari diriku sudah hilang, aku jadi berubah, aku yang dulunya rapi berubah menjadi orang yang berpenampilan urak – urakan, aku menjadi seorang prokok, sering cabut sekolah.

Tetapi untungnya aku masih punya teman – teman yang terus mengingatkanku, terus ada bersamaku saat aku dalam ksedih, teman yang dulu kulupakan saat aku masih bersama dengan wina. Dengan semangat dari teman – temanku, sedikit demi sedikit aku kembali menjadi diriku yang dulu. Aku memang belum bisa melupakan wina, tapi aku yakin ada wanita lain diluar sana yang suatu saat akan menjadi cinta sejatiku. Terima kasih wina, termia kasih atas cinta sesaat yang kau berikan. Kau akan menjadi salah satu dari kisah pejalanan hidupku, kisah yang tak terlupakan, Tapi kau yanya akan menjadi sebuah kenangan. Dan aku pun kembali ke kehidupanku yang dulu, kembali menjadi albert yang ceria, yang disukai sama teman  - temanku..

Tamat…



No comments :